Pages

Subscribe:

Video

Labels

Categories

About

Kamis, 12 Februari 2015

PENTINGNYA C-ORGANIK TANAH BAGI KESUBURAN TANAH


Cara Pemakaian dan Menghitung Kebutuhan Kompos

Cara pemakaian kompos, sebaiknya disesuaikan dengan keadaan jenis tanah dan kandungan C organik dalam tanah tersebut, disamping juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman.
Tiap-tiap tanaman memerlukan kandungan bahan organik yang berbeda-beda. Tanaman sayuran apabila tidak dipupuk dengan pupuk organik sama sekali pertumbuhannya tidak akan sebaik tanaman yang mendapat pupuk organik.
Tanaman bunga seperti antara lain Azalea atau Anthurium, pertumbuhannya akan sangat baik pada media yang 100 persen terdiri dari bahan organik. Apabila medianya tercampur dengan tanah, pertumbuhannya kurang optimal.  Beberapa tanaman lainnya akan tumbuh dengan baik apabila kompos ditambah dengan tanah dengan perbandingan 1:1. Disamping itu ada juga tanaman yang menghendaki kompos dicampur dengan tanah dan pasir dengan perbandingan  1 : 1 : 1.
Sementara itu tiap-tiap jenis tanah memiliki keadaan kesetimbangan kandungan bahan organik sendiri-sendiri. Pada tanah-tanah abu vulkanik (Andisol) seperti tanah di Lembang, kandungan C organik tanah (ideal),  tidak akan sama dengan kandungan C organik tanah (ideal) pada jenis tanah Inseptisol di Banjaran, misalnya.

Sehingga jumlah pemberian pupuk organik pada tiap tanaman dan pada berbagai jenis tanah tidak akan sama.
Untuk menentukan tingkat kandungan C organik dalam tanah, harus dilakukan dengan analisa laboratorium.
Untuk mengetahui berapa kebutuhan pupuk C organik, dapat dilakukan dengan cara mempergunakan rumus sbb:
    Kebutuhan Kompos (C organik) = C organik Tanah x 1.724 x 20 cm x 10.000 m2

C organik tanah = ditentukan berdasarkan hasil analisa tanah di laboratorium
1.724: konstanta
20 cm: kedalaman lapisan olah tanah
10.000 m2: Luas areal

Sebagai ilustrasi, apabila hasil analisa laboratorium tanah diketahui kandungan C organik tanah di suatu tempat adalah 2.56 %, Maka menghitung kandungan C organik tanah dalam lapisan olah (20 cm) seluas 1 ha adalah:
Kandungan C organik lapisan olah tanah adalah  =  2.56 x 1,724 x 20 x 10.000  =  8.800 kg /ha = 8.8 ton / ha
Sementara itu ada juga yang mengelompokan tingkat kandungan  bahan organik tanah secara umum, seperti dapat dilihat pada tabel berikut:
Metoda Welkley - Black

kANDUNGAN ORGANIK              TINGKAT                            SETARA DENGAN
(% Berat Tanah)                                                                   Ton /ha
> 20                                       Sangat Tinggi                           > 68.9
10 – 20                                   Tinggi                                      34.48 – 68.9
4 – 10                                     Sedang                                   13.79 – 34.48
2 -   4                                      Rendah                                   4.34 – 13.79
Sumber: Metson (1961) dalam Brooker Tropical Soil Manual 1984
Dengan demikian rekomendasi pemberian pupuk organik dilakukan berdasarkan kekurangan kandungan C organik dalam tanah.  Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan bahwa bila berdasarkan  analisa  laboratorium tanah, kandungan C organik tanah adalah 2.56 % setara dengan 8.8 ton / ha,  maka berdasarkan keadaan tingkat kesuburan C organik tanah, kandungan organik tanah berada pada tingkat rendah.
Berapa persisnya kebutuhan pupuk Organik, adalah sangat tergantung kepada jenis tanah dan jenis tanaman.  Keadaan ini baru akan diketahui dengan lebih akurat apabila dilakukan pengujian lapangan. Tetapi dengan bantuan panduan tingkat kesuburan tanah pada tabel 5 di atas, dapat diketahui secara umum bahwa untuk mencapai tingkat kesuburan C organik tanah sedang, yaitu 13.79 s/d 34.48 ton / ha, maka diperlukan penambahan pupuk organik sebesar =  (13.79 s/d 34.48 ) – 8.8 ton = 4.99 s/d 25.4 ton /ha.

Rabu, 11 Februari 2015

SCHEDULE BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA
NO UMUR HST JML HOK KEGIATAN KETERANGAN
1  -  - Pemilihan Lokasi Pilih lokasi; tanah subur, bertekstur lempung, ph 5,5 - 6, air tersedia, suhu 25-30 C,
      irigasi dan drainasenya baik
2 -30 1 Paket Pengolahan Tanah I  - Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30-40 cm, kondisi tanah macak-macak
       - Membuat bedengan semai dengan luasan yg sesuai kebutuhan sebar benih
       - Sebar benih secara merata ( benih yg disebar sudah direndam POC NASA dan
          diperam +  48 jam dan sudah berkecambah )
3  < 15 - 21 2 HOK Pembibitan 25 - 30 kg /ha  - Sebelum ditebar bedengan semai dipupuk dulu SPR GRANULE  20 gr/m2, SP-36
          10 gr/m2, Benih ditebar 50 - 75 gr/m2 ( 2 genggam )
       - Semprot BVR + POC NASA umur 7 dan 14 hss ( hari setelah semai )
       - Waspada terhadap hama tikus, beri perangkap racun 15 hss
       - Tutup petak persemaian dengan plastik
     
4 -4 13 HOK Pengolahan Tanah II  - Tanah dibajak +  20 - 30 cm digaru hingga terbentuk tanah olah yg berlumpur
       - Tebarkan Dolomit 500 kg/ha dan SPR Granule 50 kg/ha atau SPR 3 kg/ha untuk
          menetralkan kemasaman tanah
5 -1 13 HOK Pencabutan Bibit  - Bibit dicabut dari persemaian ( hati-hati akarnya jangan sampai putus ) lalu diikat
     ( Bibit muda terbaik )     sesuai kondisi ( misal: segenggam ), tinggi 20 - 25 cm, punya 5-6 helai daun,
          vigor bawah kuat, pertumbuhan seragam
6 0 60 HOK PENANAMAN  - Lahan disiapkan sesuai dengan jarak tanam 25 x 25-30 cm atau pakai jajar legowo
       - Tanam bibit ( 2-3 tanaman per lubang ), umur 0 -5 hari kondisi sawah tidak diairi
       - Jika tanah tergolong miskin hara pupukdasar sebaiknya diberikan
7 10 2 HOK Pengendalian HPT 1  - Penyemprotan PESTONA dosis 10 - 14 tutup per tangki
       - Waspadalah terhadap keong mas dan hama putih palsu
8  5 - 12 5 HOK Penyulaman  - Lakukan penyulaman pada tanaman mati atau tumbuhnya tidak normal
9  5 - 14 Pengairan  - Selama 10 hari diairi setinggi 7 - 10 cm, agar temperatur tanah tidak naik
10 15 2 HOK Pemupukan Susulan 1 Urea 45  + SP-36 40 kg + KCl 30 kg per ha dicampur kemudian disebar merata
    Penyemprotan POC  NASA  - Semprotkan 4 ttp POC NASA + 5 ttp TANGGUH D per tangki bisa dicampurkan
     + TANGGUH D + CORRIN 1 sendok makan CORRIN
11 15 - 29 Penggenangan  - Selama 14 hari sawah digenangi terus setinggi 3-5 cm
       - Jika tinggi air > 5 cm dapat menghambat perkembangan anakan ( masa kritis I )
12 30 15 HOK Penyiangan 1  - Siangi gulma pada lahan secara bersih
13 31 2 HOK Pemupukan Susulan 2  - Urea atau ZA 60 kg, SP -36 = 60 kg, KCl 40 kg dicampur disebarkan merata
       - Pada waktu pemupukan kondisi tanah macak-macak dipertahankan selama 5 hari
14 32 2 HOK Penyemprotan POC NASA  - Semprotkan 5 ttp POC NASA + 10 ttp TANGGUH D per tangki bisa dicampurkan
     + TANGGUH D + BVR     1 sendok makan BVR, waspadalah terhadap penggerek batang
15 35 - 50 Pengairan  - Selama +  14 hari sawah digenangi +  7 cm terus meningkat sampai 10 cm
  45 1 HOK Pengendalian HPT 2  - Penyemprotan CORRIN dosis 1 sendok makan per tangki
       - Waspada terhadap serangan penyakit blas atau kresek atau hawar daun bakteri
16 50 10 HOK Penyiangan 2  - penyiangan gulma sampai bersih
17 51 2 HOK Pemupukan Susulan 3  - Urea 100 , TSP 20 kg , KCl 30 kg ditambah POWER NUTRITION 3 kg per ha
       - Kondisi tanah macak-macak pertahankan selama 5 hari
18 55 1 HOK Penyemprotan POC + HRN  - Semprotkan 6 ttp POC NASA + 2 ttp HORMONIK per tangki bisa dicampurkan
     + BVR atau PESTONA     BVR atau PESTONA, waspada terhadap walang sangit
       - Penggenangan air setinggi  + 10 cm sampai masa berbunga serempak dan gabah 
19 56 Pengairan     berisi penuh ( masa kritis 2 ). Jika kekurangan air pada masa ini dapat melemahkan 
          pembentukan malai dan pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehampaan
20 60 2 HOK Pengendalian HPT 3  - Semprotkan CORRIN 1 - 2 sendok makan per tanki
21 66 1 HOK Waspada Hama Tikus Campurkan 1 kg cabe ditambah 1 botol PESTONA dan 1 botol AERO dalam 3 liter air, 
      kemudian ambil 4-5 tutup pertangki semprotkan keliling pada batang padi  3 hari 
     
22 90 Persiapan Panen  - Sebelum panen sawah dikeringkan
       - lakukan pemanenan pada tanaman yg benar-benar siap panen
          ( sesuai dengan umur masing-masing varietas )
23 100 PANEN  - Cirinya 33-36 hari sesudah berbunga rata ( 96% rumpun telah berbunga ) umumnya
          padi telah siap dipanen dengan ciri-ciri : daun bendera sudah menua ( kuning ),
          sebagian batang telah kering kecoklatan, kadar gabah 22-24 %, warna gabah 
         kuning cerah ( berisi beras ), kerontokan gabah 25-30 % ( diremas tangan )
         
Keterangan :
 - Kebutuhan SUPERNASA GRANULE  50 - 100 kg/ha, POC NASA 5 lt, TANGGUH D 10 lt dan HORMONIK 1 lt per ha
 - Umur panen padi, tinggi maksimal tanaman dan jumlah anakan tergantung varietas dan lingkungan budidaya ( pola tanam legowo )
 - Teknologi organik NASA memberikan peningkatan produksi dan sangat nyata dalam memperbaiki kualitas beras dan tingginya rendemen
    ( lebih berbobot ) yang dihasilkan dari volume gabah yang sama pada teknik lain.
 - Fase-fase terpenting memacu tanaman dengan aplikasi teknologi NASA adalah setelah tanam 7 - 12 hari untuk mempercepat adaptasi dan
    start pertumbuhan vegetatif awal, 7- 8 mst saat akan mulai pembentukan anakan produktif dan saat mulai bunting akan keluar malai 
  ( sesuai  jenis varietas ) dengan penambahan sedikit pupuk kalium tinggi
ILMU IKHLAS

Assalamu’alikum wr.wb.
Hidup tak selamanya mulus, butuh kerikil untuk hati-hati, Butuh duri untuk mawas diri, butuh persimpangan untuk bijak dalam memilih..
Untuk memuluskan kesuksesan seorang pria ada dua wanita yaitu ibunya dan istrinya, Meminta doa ibu dan istrinya, Do’a tanpa  usaha adalah kosong, dan usaha tanpa do’a adalah sombong..
Gambaran orang yang ikhlas dijelaskan dalam hadist Bukhari Muslim, seorang lelaki yang ingat Allah di kala sendiri di malam hari meneteskan air mata karena cinta kepada Allah. Tujuh golongan Allah akan berikan perlindungan pada hari tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah, diantaranya seorang lelaki yang ingat Allah di kala sendiri di malam hari ia meneteskan air mata karena saking  cintanya kepada Allah.
Titian untuk mencapai ikhlas :
  1.     Ziadatun ilmi li taqarub ilallah , menambah ilmu : orang yang tidak punya ilmu bisa ditertawakan karena kebodohan, orang yang kurang pengetahuan bisa dibodoh-bodohi orang lain. Gara-gara tidak tahu ilmu bahasa Inggris; Tukang becak disamperi  Turis di Jakarta, Turis : come here...., Tukang Becak : ke Gambir Tuan, kata Turis : What..?? kata Tukang becak : Kuat mosok tukang becak ndak kuat, kata Turis : Let’s go...!!! kata Tukang Becak : kok  Jinggo...??? Itulah gara-gara ndak tau ilmu bahasa Inggris.
  2.    Asyukro ala nikmatillah, bersyukur atas nikmat Allah;  Kita harus bersyukur..bersyukur..bersyukur dan terus bersyukur. Punya suami jelek syukuri.. Kenapa punya suami jelek syukuri, karena punya suami ganteng 20 tahun akan berubah jadi jelek, tapi kalau punya suami jelek insyaalllah sampai 50 tahun akan awet...??? Ma’af punya istri gemuk syukuri,sebab itu bonus dari Allah. Tidak hanya dapat jodoh tapi dapat bonus plus springbeed. Gigi ompong syukuri, artinya dia mengikuti jaman, karena sekarang musim metik tanpa gigi to.. Hidung pesek syukuri, bisa panjang umur karena irit nafas..
  3.    Kasrotul dzikri lil mauti, banyak ingat mati. Lihat perjalanan manusia; lahir – hidup – mati.
Allah Berfirman dalam surat Al Bayyinah 5 :  Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Kita ini diperintahkan Allah hanya untuk mengikhlaskan dalam beribadah, yaitu kita ini diapit dua ketiadaan, yang tadinya tidak ada, sekarang ada nantinya tidak ada. Kalau kita menyadari kita lahir tidak bawa apa-apa segalanya sekarang dalam genggaman saya begitu mati tidak bawa apa-apa. Kalau ini kita camkan dalam hati kita, insyaallah kita akan lebih Ikhlas.
Semoga kita menjadi hamba Allah yang selalu ikhlas dalam segala hal dan selalu mendapat barokah serta lindungan dari Allah SWT. Amin Ya Robbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.
PENYEBAB Tanaman Tak Mau Berbuah 

Menanam tanaman buah di pekarangan rumah memang menyenangkan, selain membuat udara sekitar bertambah sejuk hasilnya pun dapat kita konsumsi atau jual untuk tambahan penghasilan. Namun apa jadinya kalau tanaman mogok berbuah? Tentu saja hasil yang kita harap-harapkan tak akan kunjung tiba.

Nah, sebelum mencari tahu penyebab tanaman enggan berbuah ada baiknya kita ketahui syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu tanaman agar dapat menghasilkan buah sesuai dengan yang diharapkan.

Syarat Tanaman Agar Cepat Berbuah

1. Sifat tanaman harus sudah kita kenal betul, apakah bibit yang kita tanam memang merupakan bibit unggul yang mampu berbunga. Artinya, bibit tanaman tersebut bukan merupakan bibit keturunan tanaman mandul.

2. Makro-klimat tanaman terpenuhi. Artinya, lingkungan tempat tumbuh tanaman harus memenuhi syarat, baik iklim, tinggi tempat, unsur hara, curah hujan, maupun sinar matahari. Unsur hara yang paling berperanan dalam proses pembungaan adalah unsur P (phosfor), oleh karena itu unsur ini harus betul-betul tersedia.

3. Mikro-klimat tanaman terpenuhi. Lingkungan di sekitar tanaman sehat dan memenuhi syarat hidup tanaman. Yang termasuk mikro-klimat antara lain keadaan kebun, keadaan air tanah, suhu, kelembapan udara, dan perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit.

4. Keadaan tanaman harus sehat dan bebas dari serangan hama dan penyakit.

Setelah kita yakin benar bahwa tanaman buah-buahan kita telah memenuhi syarat-syarat di atas, maka kita bisa segera melakukan berbagai perlakuan untuk mempercepat terjadinya pembuahan. Misalnya dengan melakukan pemangkasan, pelukaan batang, pengairan, pemberian hormon, dan sebagainya. Tentu saja bibit yang kita tanam pun harus merupakan bibit hasil perbanyakan secara vegetatif (seperti: cangkokan, okulasi, stek dll).

Kegagalan Tanaman untuk Berbuah

Apabila ternyata tanaman yang kita miliki belum juga berbuah, tentu ada penyebab lain di luar syarat-syarat tersebut. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tanaman mogok atau gagal berbuah, yaitu:

1. Tanaman memang belum mencapai batas umur untuk berbuah. Batas umur untuk berbuah ini bergantung pada jenis tanaman itu sendiri.

2. Pemupukan dengan pupuk N (nitrogen) terlalu berlebihan, sehingga tanaman masih tumbuh terlalu lebat dan terlalu rimbun. Tajuk tanaman kurang mendapat cahaya matahari sehingga proses fotosintesis kurang menghasilkan karbohidrat, akibatnya penimpunan karbohidrat pun tidak maksimum sehingga bunga yang terbentuk sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

3. Tanaman yang kita miliki merupakan jenis pohon yang bunganya hanya bisa menjadi buah apabila ada pohon berbunga jantan yang tumbuh di dekatnya (misalnya pohon wuni, rukem, dan sebagainya).

4. Tanaman yang kita miliki merupakan jenis pohon yang berbuah bila bunganya mendapat sari bunga dari pohon yang sejenis, misalnya beberapa jenis pohon alpukat.

5. Tanaman menjadi mandul karena terjadinya mutasi gen.

6. Masaknya bunga jantan dan bunga betina tidak bersamaan waktunya. Akibatnya, sebelum terjadi pembuahan salah satu bunga telah gugur. Misalnya pada pohon kelapa.

7. Apabila tanaman buah-buahan kita telah berbunga lebat, tetapi pada akhirnya buah yang dinantikan tak juga kunjung muncul, ini dapat disebabkan oleh gugurnya bunga karena:

- kurangnya nitrogen dalam tanah,

- kurangnya air dalam tanah,

- batang bawah bibit hasil okulasi yang kurang baik,

- dan adanya serangan hama dan penyakit,

- hujan yang terlalu deras, angin yang terlalu kencang, kemarau yang panjang, dan sebagainya,

- penyemprotan pupuk daun dan power nutrition yang tidak tepat waktunya. Dalam hal ini adalah penyemprotan yang dilakukan pada saat tanaman sedang berbunga. Jadi sebaiknya penyemprotan tidak dilakukan pada saat tanaman sedang berbunga. Pemberian Power Nutrition pada saat bunga belum muncul minimal 2 bulan sebelum tanaman berbunga.

Usaha Penanggulangan

Bila ternyata tanaman buah-buahan yang kita miliki tidak memenuhi syarat tanaman agar menghasilkan buah, sebaiknya kita segera melakukan usaha-usaha demi mengatasi hal-hal yang menjadi penyebab tanaman ngadat, tidak mau berbuah. Misalnya, tanaman buah-buahan yang telah kita tanam itu tidak sesuai dengan lingkungannya, iklim tidak cocok, curah hujan tidak sesuai, dan lain sebagainya, maka mau tidak mau tanaman tersebut harus dibongkar dan diganti dengan tanaman buah-buahan lain yang lebih sesuai dengan keadaan lingkungan.

Apabila tanaman milik kita termasuk jenis yang tidak menyukai banyak air, misalnya mangga, jambu biji, jambu monyet, maka jalan yang harus kita lakukan adalah mengadakan pembuangan air yang menggenanginya. Hal ini bisa kita laksanakan dengan membuat saluran yang cukup dalam di sekitar tanaman, sehingga bila turun hujan deras air tidak sampai tergenang.

Tanaman yang tumbuh terlalu subur dengan daun-daun yang lebat dan rimbun sebaiknya segera dipangkas dan dikurangi, terutama ranting yang membalik ke arah batang, begitu pula ranting yang tumbuh bersilangan. Sedangkan untuk mengurangi kesuburannya, bisa kita lakukan dengan jalan membuang kulit batang selebar lebih kurang 1 cm di sekeliling batang. Selain itu ada cara lain yang bisa kita lakukan, yaitu dengan memangkas sebagian akar. Ujung-ujung akar bisa dipotong dengan menggunakan singkup atau cangkul. Yang harus diperhatikan adalah bahwa akar-akar yang dipotong jangan sampai terlalu banyak, karena dikhawatirkan tanaman malah akan mati.


Untuk pangkal bawah yang kurang bagus, meskipun tanaman telah tumbuh baik tetapi bagaimanapun juga tanaman itu tetap harus dibongkar dan diganti dengan jenis pohon yang lebih cocok serta sesuai dengan batang atas. Begitu pula bila tanaman terserang hama dan penyakit yang dapat menyebabkan gugurnya bunga dan bakal buah. Masalah tersebut harus segera ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti penyemprotan insektisida, penyuntikan, dan sebagainya.
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN PRODUK NASA
PADA TANAMAN HTI (Akasia, Jati, Jabon, Mahoni, dan Sengon)


  1. PEMBIBITAN / PRA TANAM
Jarak Tanam 3 x 2,5    = 1.400 bibit + 600 ( untuk sulam yg mati)
                                    = 2.000 bibit
Dosis 1 tutup botol HORMONIK + 2 liter air untuk +  500 bibit
Lahan 1 Ha = 2.000 / 500 = 4 tutup HRN
Dosis 3 tutup botol POC NASA + 2 liter air +  500 bibit
Lahan 1 Ha = 2.000/500 x 3 = 12 tutup POC NASA

Jadi Kebutuhan saat pra tanam POC NASA kecil = 1 botol
                                              HORMONIK       = 1 botol

  1. BIBITAN POLYBAG
Dosis 3 tutup POC NASA + 1 tutup HRN per tangki untuk 3 m2 ( + 700 bibit )
Lahan 1 Ha = 2.000 / 700 = 2,8 tangki  ~ 3 tangki
Untuk POC NASA       = 3 tangki x 3 tutup POC NASA = 9 tutup POC NASA
            HORMONIK   = 3 tangki x 1 tutup HRN                   = 3 tutup  HRN
Jika dalam 1 minggu 2x semprot maka 18 tutup POC NASA dan 6 tutup HRN
Maka 1 bulan = 4 x 18 ttp POC NASA            = 72 tutup POC NASA
                        = 4 x 6 ttp HORMONIK          = 24 tutup HORMONIK
Jadi kebutuhan 1 bulan POC NASA 72 tutup  ~  +  3 botol POC NASA kecil
                                   HORMONIK  24 ttp   ~  +  2 botol HORMONIK

  1. PENANAMAN DI LAHAN
Dosis 1 sendok SUPERNASA dicampur 10 liter air untuk  + 5 pohon
Dalam 1 Ha = 1.400 / 5 = 280 sendok SPRK
SUPERNASA kemasan 250 gram =  + 20 sendok SPRK
Kebutuhan SUPERNASA ( @ 250 gr ) = 280 / 20 = 14 botol SPRK/ha/aplikasi
Dalam 1 tahun dilakukan 3 kali aplikasi setiap 4 bulan sekali sesuai kebutuhan
Jadi kebutuhan SPRK setahun = 3 x 14 botol = 42 botol SPRK
Penyemprotan 4 ttp POC NASA + 1 ttpHRN per tangki ( +  14 liter ) untuk +  20 pohon
Lahan 1 ha = 1.400 / 20 =  70 tangki
Untuk POC NASA       = 70 x 4 tutup  =  280 tutup POC NASA
           HORMONIK    = 70 x 1 tutup  =    70 tutup HORMONIK
Penyemprotan POC NASA dan HRN dilakukan tiap sebulan sekali
Jadi dalam setahun dibutuhkan :
POC NASA      = 280 tutup x 12  = 3.360 tutup POC NASA ~  +  13 btl POC NASA kecil
HORMONIK   =   70 tutup x 12  =    840 tutup HRN        ~  +   8 btl HORMONIK
  1. PENGGUNAAN NPK umur 1 tahun
Dosis  100 gr NPK per pohon diberikan bersamaan SUPERNASA
Untuk lahan 1 ha dibutuhkan = 100 gr x 1.400 ph = 140 kg NPK
Pemupukan NPK setahun 2 kali yaitu awal dan akhir musim hujan
Jadi kebutuhan NPK setahun = 2 x 140 kg = 280 kg NPK
  1. PENGENDALI HAMA  ( Ulat, Penggerek Batang, kutu2an )
Penyemprotan PESTONA dosis 5 – 10 tutup per tangki ( + 14 liter )
Asumsi 1 tangki untuk 20 pohon

Dalam 1 ha = 1.400/20 = 70 tangki x  5 - 10 tutup PESTONA
                                      =  350 – 700 tutup PESTONA
                                      =  1 botol PESTONA per aplikasi
Penyemprotan dilakukan 1 bulan sekali sesuai keadaan serangan hama
Jadi dalam setahun dibutuhkan = 12  botol PESTONA

  1. ESTIMASI BIAYA PER HA /TAHUN

No
Sarana Produksi
Jumlah
HK Jawa
JUMLAH
1
POC NASA Kecil
17 botol
Rp  16.000
Rp       272.000
2
HORMONIK
11 botol
Rp  26.000
Rp       286.000
3
SUPERNASA Kecil
42 botol
Rp  42.500
Rp    1.728.000
4
PESTONA
12 botol
Rp  35.500
Rp       428.000
5
NPK Phonskha
280 kg
Rp    2.600
Rp       728.000

TOTAL


Rp    3.442.000

Catatan :
·         Tanaman jati dan sengon bisa dilihat VCD Perkebunan
·         Produk NASA  dipakai pembibitan jati di PT Baroma Harpa Ciamis Jawa Barat
·         Lebih jelas bisa baca teknis budidaya masing-masing tanaman



                                                           Jogjakarta, 6 Desember 2010

                                                           PT. Natural Nusantara,




                                                          Ir. Agus Budi Setyono

                                                         TS Pertanian / HPT