Pages

Subscribe:

Video

Labels

Categories

Jumat, 19 Juli 2013

MUHASABAH = RENUNGAN DIRI



Saudaraku, marilah kita melakukan muhasabah = instropeksi diri. Kami tak hendak mendikte anda, namun sekedar menuntun agar apa yang kita kerjakan selama ini benar-benar menjadi solusi terbaik atas segala permasalahan. Allah berfirman; “ Yaa ayyuhal ladziina aamanuttaqullaaha wal tanzur nafsum maa qaddamat liqad, wattaqullaah, innallaha khabirum bimaa ta’maluun “, artinya wahai orang-orang yg beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yg telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan ( QS. Al-Hasyr : 18 ).
Rasullah SAW bersabda,  “ Mintalah fatwa pada hatimu. Kebajikan adalah sesuatu yang membuat jiwa tenang dan hatimu tenteram, sedangkan dosa adalah yang bergejolak dalam jiwa, membuat gundah serta ragu-ragu dalam dada, walaupun orang-orang berbicara dan memberi fatwa kepadamu “ ( HR. Ahmad ).
Untuk membantu mengecek ulang apa yang sudah kita kerjakan dan perbuat selama ini, berikut ada beberapa catatan “ muhasabah an-nafs ( Introspeksi diri ) “
Saudaraku,
sebelum tidur sudahkah engkau membiasakan diri dengan sunnah nabi ? Berwudhu sebelum tidur ? Membaca wirid-wirid singkat dan do’a pengantar tidur ? Kita bukan siapa-siapa namun kini bisa tumbuh berkembang, semakin sukses, dikenal, diperhitungkan semua tak lepas dari peran saudara-saudara kita.
Saudaraku, kini saatnya kita bermuhasabah betapa pentingnya menjaga ukhuwah dengan kebersihan jiwa dari berbagai penyakit yang menggerogoti, agar keburukan kita tak membakar kebaikan kita sebagaimana api yang membakar kayu kering. Na’udzubillaah.
DUA HAL UNTUK ENGKAU INGAT…
Ingatlah kebaikan orang lain padamu.. balaslah dengan yang  lebih baik dan lebih sempurna, untuk menyempurnakan kebaikanmu. Ingatlah keburukanmu terhadap orang lain. Istighfarlah agar tidak terbelenggu dalam keburukan yang menggelapkan. Menggelapkan hati. Menggelapkan mata. Menggelapkan pikiran dan menggelapkan perasaan..
DUA HAL UNTUK ENGKAU LUPAKAN….
Pertama, lupakan keburukan orang lain padamu.. maafkanlah, jangan kau pendam agar tidak menjadi penyakit yang menggerogoti hatimu dan merusak kebaikanmu. Kedua, lupakan kebaikanmu terhadap orang lain, ikhlaskanlah sebagai obat yang menyehatkan dan gizi yang menguatkan.
KOREKSI PEKERJAANMU…
Sudahkah engkau melakukan koreksi diri atas pekerjaan selama sehari ? kalau ada kebaikan, syukurilah. Bila ada jejak keburukan, istighfarlah, sebelum terlambat. Barangkali itulah tidur terakhir…. Bismikallaahumma ahyaa wa amuut..
Apakah anda selalu menyempatkan diri untuk bangun malam untuk menegakkan shalat meskipun itu adalah perkara yang berat ? Kalau berat, apakah itu karena maksiat atau kondisi fisik yang berat ? Atau karena memang tidak pernah diniatkan sama sekali ? Atau bahkan tidak pernah terpikirkan ?
Masihkah anda luangkan waktu malam untuk zikrullah atau melakukan koreksi diri meskipun hanya sebentar ?
Apakah Anda menyadari bahwa sesungguhnya Allah mempunyai malaikat-malaikat yang selalu mengikuti dan meneropong di waktu siang dan malam hari ? Saat pagi menyapa, sempatkah anda mengucapkan do’a banguntidur..?
Apakah anda selalu menunaikan shalat Fajar tepat pada waktunya dengan berjama’ah di masjid  ? Dan apakah anda menyempatkan shalat dua rakaat sebelumnya yang lebih baik daripada dunia dan seisinya ?
Apakah anda mengingat Allah di saat sepi dengan rasa khusyuk hingga meneteskan air mata ?
Ketika Anda duduk di depan meja hidangan, apakah Anda sedikitpun tidak terpikir tentang manfaat makanan ?
Ingatkah engkau tentang besarnya nikmat Allah ?
Ingatkah engkau tentang saudara-saudara anda yang fakir, miskin dan kelaparan..?
Sudah yakinkah anda bahwa apa yang anda makan halal dan thayyib..?
Sudahkah anda menyakini dan memahami bahwa bekerja merupakan ibadah dan jihad ?
Dan sudahkah anda menunaikan kewajiban ini dengan sungguh-sungguh, tekun, ikhlas dan professional. ?
Sudahkah anda menyisihkan sebagian harta untuk zakat, infaq dan sedekah kepada kaum fakir, miskin dan mereka-mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.?
Apakah anda sudah menunaikan zakat wajib ?
Dan sudahkah anda berlaku ihsan ( baik, professional ) terhadap Allah dan sesuai aturan Allah dalam segala hal ?
Apakah anda senantiasa dan bersegera menundukkan  pandangan bila menyaksikan segala yang tidak halal bagi anda ?
Apakah ketika anda berdagang itu mencari yang halal, meskipun ada di antara mereka yang berdagang dengan melalaikan syariat Allah ?
Apakah anda sudah merasakan bahwa setiap tingkah laku anda diawasi oleh Allah azza wa jalla ?
Ataukah anda sudah merasa terawasi akan tetapi masih tetap melanggar, sebab anda mengira umur anda masih panjang..?
Saudaraku, ingatkah.. ketika anak manusia lahir ke dunia, semua orang tertawa riang menghampiri dan menyambut kedatangan anak manusia yang baru lahir. Namun ketika kita meninggal dunia, umumnya orang-orang di kanan kiri kita sedih dan menangis. Sementara, apakah kita malah lebih menangis dari mereka, atau kita malah tersenyum ? Semua itu tergantung bagaimana kehidupan kita selama di dunia.
Jujurlah pada diri sendiri untuk membuka catatan amal kita sebelum catatan akhir di Padang Makhsyar nanti…
Haasibuu anfusakum qabla an tuhaasabu…. Hisablah.. hitunglah.. auditlah dirimu sebelum engkau dihisab nanti di hadapan Allah..
Kita dapat berbohong dengan manusia selain diri kita. Kita pun dapat membohongi orang dalam satu waktu. Namun, sadarkah kita bahwa kita tidak dapat membohongi seluruh orang dan seluruh waktu. Selamanya kita tidak akan mampu berbohong dengan hati nurani kita. Kita selamanya tidak akan dapat berbohong dengan Allah.
Ingat-ingatlah saudaraku, mungkin banyak masalah yang belum engkau selesaikan; merasa ringan berbuat maksiat di bumi Allah, merasa bangga dengan dosa, meremehkan aturan agama, mendurhakai orang tua, sering mendengki sesama, ghibah dianggap biasa.
Astaghfirullaahal’azhiim 3 x …. Alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilayh…..
Saudaraku, barangkali kita tidak sadar, dosa-dosa kecil yang kita lakukan itu kini menjadi besar…besar.. terus membesar karena kita meremehkannya… Astaghfirullah…
Dosa kecil itu semakin membesar karena kita malah bangga dan memamerkannya, menyebarluaskannya… Astaghfirullah… Dosa itu semakin besar karena kita terus menerus, mengulang-ulang tanpa berusaha memperbaikinya, tak menyempatkan diri untuk mengoreksi diri.. bahkan asyik mengoleksi maksiat dari hari ke hari.. tenggelam dalam dosa yang menggelapkan hati..
Dosa itu kita paksakan menjadi kebiasaan yang mengasyikan tanpa sadar, bahwa dosa itulah yang terus menghambat rezeki kita.. Menunda sukses kita.. Menggagalkan usaha kita.. Dan tentu merusak kebahagiaan kita. Astaghfirullahal ‘ azhiim……
Mari kita mohon ampun kepada Allah, beristighfar sebanyak-banyaknya.. tidak perlu merasa gengsi.. tidak usah menjaga imej.. menangislah sekarang daripada nanti menangis di hadapan malaikat Munkar dan Nakir, apalagi di depan kebengisan malaikat Malik. Menangislah sekarang !!! Menangisllah sekarang !!!!
Astaghfirullaahal ‘azhiim ………. 3 X
Saudarkau, teruslah mengenang memori indah di jalan ukhuwah dan bandingkan betapa masih sangat kecilnya kontribusi kita dibandingkan dengan kebaikan saudara-saudara kita..
Kini, bersihkan hati… jauhkan diri dari penyakit dengki, dendam, agar lebih ringan langkah kakimu… Agar mudah menerima kebenaran. Agar mudah melakukan kebaikan. Agar tergerak melakuan perubahan..
Rabbanagh firlanaa wali ikhwaaninaal ladziina sabaquuna bil iimaan wa laa taj’al fii quluubinaa ghillallilladziina aamanuu rabbanaa innaka ra ‘ uufur rahiim
Ya Allah, ya Rabb kami, ampunilah saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan dan janganlah engkau jadikan di dalam hati kami rasa dengki kepada orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Saudaraku, mari bersihkan hati dari dengki dan iri. Ikhlaskanlah. Lepaskanlah. Bebaskanlah. Jadikanlah ini sedekah yang mulia.
Saudaraku, mungkin engkau pernah sakit hati, mungkin pernah terzalimi, pernah dijauhi, pernah dikhianati, pernah dijahili, pernah didengki, sekarang saat yang tepat untuk melepaskan beban itu dengan memaafkan saudaramu yang menyakitimu.
Saudaraku, lupakanlah keburukan saudaramu, sebab engkau pun tak luput dari kesalahan dan keburukan. Inilah saatnya untuk menetralkan diri. Bersihkan hati, ringankan jiwa, kuatkan motivasi dengan akhlak terpuji.
Saudaraku, lupakan kebaikanmu agar tak merasa berjasa di dalam dakwah. Tak merasa hebat karena karya yang kau buat. Ikhlaskan, jadikan sebagai energy positifmu dan tabungan kebaikanmu, investasi abadimu, ATM “ Amal Tunai Mandiri “, sebagai amal unggulanmu yang bisa kautarik sewaktu-waktu sebagai do’a-do’a yang mustajabah saat engkau benar-benar membutuhkan. Lupakan kebaikanmu supaya engkau lebih ringan untuk terus berbuat baik, tak merasa paling berjasa, tidak merasa paling berhak, tidak merasa paling bijak, ataupun paling senior.. Astaghfirullaah……
Ya Allah, selamatkanlah kami, jangan sampai kebaikan kami hangus oleh ketidakikhlasan yang kami sadari maupun tidak kami sadari. Saudaraku, lupakan kebaikanmu. Biarlah Allah yang menetapkan dengan rahmat_NYA sebagai amal unggulanmu.

1 komentar:

Nasi Bungkus mengatakan...

OK banget artikelnya

Posting Komentar