Saudara-saudaraku, mungkin sering kita mendengar kata-kata bahwa hidup adalah perbuatan (SB), hidup adalah anugerah (DMasive), hidup penuh liku-liku ( ES ), hidup adalah pengorbanan ( RI ), dan hidup adalah pilihan serta masih banyak kata-kata lagi yang pernah kita dengar. Supaya hidup kita lebih tenang, santai dan barokah ada 5 kunci pengokoh jiwa tuk menghadapi hidup, yaitu:
1. Aku harus siap menghadapi hidup ini, apapun yang terjadi
Hidup di dunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia-sia
tanpa guna. Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara
apapun yang terjadi kuserahkan kepada Alloh Yang Maha Tahu yang terbaik
bagiku. Aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik bagiku
menurutku belum tentu yang terbaik menurut Allah Azza Wa Jala.
Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginan dan harapanku
sendiri. Pengetahuanku tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas
sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya, Dia tahu awal, akhir
dan segala-galanya. Sekali lagi betapapun aku sangat menginginkan
sesuatu, tetapi hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi kenyataan
yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik
bagiku...
2. Aku harus rela dengan kenyataan yang terjadi
Bila sesuatu terjadi, yaa… inilah kenyataan dan episode hidup yang
harus kujalani. Aku harus menikmatinya, dan aku tak boleh larut dalam
kekecewaan berlama-lama. Kecewa, dongkol, sakit hati tak akan merobah
apapun selain menyengsarakan diriku sendiri. Dongkol begini, tak dongkol
juga tetap begini.
Hatiku harus realistis menerima kenyataan
yang ada, namun tubuh serta pikiranku harus tetap bekerja keras
mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
Bila nasi telah menjadi
bubur, maka aku harus mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap,
sledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetap dapat
kunikmati..
3. Aku tak boleh mempersulit diri
Aku harus yakin bahwa hidup ini bagai siang dan malam pasti silih berganti.
Tak mungkin siang terus-menerus dan tak mungkin juga malam
terus-menerus, pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah
yang menimpaku pasti ada akhirnya, aku harus sangat sabar menghadapinya.
Akupun harus yakin bahwa setiap musibah terjadi dengan ijin Alloh Yang
Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya tak mungkin
melampaui batas kemampuanku, karena Dia tidak pernah mendzolimi
hamba-hamba-Nya.
Aku tak boleh mendzolimi diriku sendiri,
dengan pikiran buruk yang mempersulit dan menyengsarakan diri, pikiranku
harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional. Aku tak boleh
terjebak mendramatisir masalah. Aku harus berani menghadapi persoalan
demi persoalan, tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali
tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya akan menambah masalah. Semua
harus dengan tegar kuhadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak
boleh kalah. Mesti segala sesuatu akan ada akhirnya,
begitupun persoalan yang kuhadapi seberat apapun seperti yang dijanjikan Allah
“Fainnama’al usri yusron inna ma’al ‘usri yusron”
" dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan "
Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri Alloh Azza Wa Jalla ...
4. Evaluasi diri
Segala yang terjadi mutlak adalah ijin Allah Azza Wa Jalla dan Allah
tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia. Pasti ada hikmah dibalik
setiap kejadian, sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung
didalamnya, bila disikapi dengan sabar dan benar. Harus kurenungkan
mengapa Allah menakdirkan semua ini menimpaku, bisa jadi peringatan atas
dosa-dosa kita, kelalaianku atau mungkin, saat kenaikan kedudukanku di
sisi Allah Mungkin aku harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan
yang harus kuperbaiki Setiap kejadian bagai cermin pribadiku, aku tak
boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi, yang
penting kini aku mengetahui diriku yang sebenarnya dan aku bertekad
sekuat tenaga untuk memperbaikinya,
Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat hamba''-Nya ....
5. Allah-lah satu-satunya penolongku
Aku harus yakin kalaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk
menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa ijin-Nya Hatiku harus bulat
total dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa hanya Allah-lah satu-satunya
yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan.
Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena segala-galanya adalah milik-Nya
dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya Tak ada yang dapat menghalangiku
jikalau Dia akan menolong hamba-hamba-Nya.
Dia-lah yang
mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya Oleh karena itu aku
harus benar-benar berjuang, berikhtiar untuk mendekati-Nya dengan
mengamalkan apapun yang disukai-Nya dan melepaskan hati ini dari
ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar makhluk
yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya Ingatlah selalu janji-Nya !!!!
“Barang siapa yang bertaqwa kepada-Ku, niscaya Ku beri jalan keluar
dari setiap urusannya dan Kuberi rizki/pertolongan dari tempat yang tak
terduga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada-Ku, niscaya akan
Kucukupi segala kebutuhannya”..(QS.At-Thalaq) : 2-3)...
Wallahu'alam Bishawab
Subhanaka Allahuma wa bihamdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik....
Kamis, 15 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar