Saudaraku,
marilah kita melakukan muhasabah = instropeksi diri. Kami tak hendak mendikte
anda, namun sekedar menuntun agar apa yang kita kerjakan selama ini benar-benar
menjadi solusi terbaik atas segala permasalahan. Allah berfirman; “ Yaa
ayyuhal ladziina aamanuttaqullaaha wal tanzur nafsum maa qaddamat liqad,
wattaqullaah, innallaha khabirum bimaa ta’maluun “, artinya wahai
orang-orang yg beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memerhatikan apa yg telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan ( QS. Al-Hasyr
: 18 ).
Rasullah
SAW bersabda, “ Mintalah fatwa pada
hatimu. Kebajikan adalah sesuatu yang membuat jiwa tenang dan hatimu tenteram,
sedangkan dosa adalah yang bergejolak dalam jiwa, membuat gundah serta
ragu-ragu dalam dada, walaupun orang-orang berbicara dan memberi fatwa kepadamu
“ ( HR. Ahmad ).
Untuk
membantu mengecek ulang apa yang sudah kita kerjakan dan perbuat selama ini, berikut
ada beberapa catatan “ muhasabah an-nafs ( Introspeksi diri ) “
Saudaraku,
sebelum tidur sudahkah engkau membiasakan diri dengan sunnah nabi ? Berwudhu sebelum tidur ? Membaca wirid-wirid singkat dan do’a pengantar tidur ? Kita bukan siapa-siapa namun kini bisa tumbuh berkembang, semakin sukses, dikenal, diperhitungkan semua tak lepas dari peran saudara-saudara kita.
sebelum tidur sudahkah engkau membiasakan diri dengan sunnah nabi ? Berwudhu sebelum tidur ? Membaca wirid-wirid singkat dan do’a pengantar tidur ? Kita bukan siapa-siapa namun kini bisa tumbuh berkembang, semakin sukses, dikenal, diperhitungkan semua tak lepas dari peran saudara-saudara kita.
Saudaraku,
kini saatnya kita bermuhasabah betapa pentingnya menjaga ukhuwah dengan
kebersihan jiwa dari berbagai penyakit yang menggerogoti, agar keburukan kita
tak membakar kebaikan kita sebagaimana api yang membakar kayu kering. Na’udzubillaah.
DUA HAL
UNTUK ENGKAU INGAT…
Ingatlah
kebaikan orang lain padamu.. balaslah dengan yang lebih baik dan lebih sempurna, untuk
menyempurnakan kebaikanmu. Ingatlah keburukanmu terhadap orang lain.
Istighfarlah agar tidak terbelenggu dalam keburukan yang menggelapkan.
Menggelapkan hati. Menggelapkan mata. Menggelapkan pikiran dan menggelapkan
perasaan..
DUA HAL
UNTUK ENGKAU LUPAKAN….
Pertama,
lupakan keburukan orang lain padamu.. maafkanlah, jangan kau pendam agar tidak
menjadi penyakit yang menggerogoti hatimu dan merusak kebaikanmu. Kedua,
lupakan kebaikanmu terhadap orang lain, ikhlaskanlah sebagai obat yang
menyehatkan dan gizi yang menguatkan.
KOREKSI
PEKERJAANMU…
Sudahkah
engkau melakukan koreksi diri atas pekerjaan selama sehari ? kalau ada
kebaikan, syukurilah. Bila ada jejak keburukan, istighfarlah, sebelum
terlambat. Barangkali itulah tidur terakhir…. Bismikallaahumma ahyaa wa amuut..
Apakah
anda selalu menyempatkan diri untuk bangun malam untuk menegakkan shalat
meskipun itu adalah perkara yang berat ? Kalau berat, apakah itu karena maksiat
atau kondisi fisik yang berat ? Atau karena memang tidak pernah diniatkan sama
sekali ? Atau bahkan tidak pernah terpikirkan ?
Masihkah
anda luangkan waktu malam untuk zikrullah atau melakukan koreksi diri meskipun
hanya sebentar ?
Apakah
Anda menyadari bahwa sesungguhnya Allah mempunyai malaikat-malaikat yang selalu
mengikuti dan meneropong di waktu siang dan malam hari ? Saat pagi menyapa,
sempatkah anda mengucapkan do’a banguntidur..?
Apakah
anda selalu menunaikan shalat Fajar tepat pada waktunya dengan berjama’ah di
masjid ? Dan apakah anda menyempatkan
shalat dua rakaat sebelumnya yang lebih baik daripada dunia dan seisinya ?
Apakah
anda mengingat Allah di saat sepi dengan rasa khusyuk hingga meneteskan air
mata ?
Ketika
Anda duduk di depan meja hidangan, apakah Anda sedikitpun tidak terpikir
tentang manfaat makanan ?
Ingatkah
engkau tentang besarnya nikmat Allah ?
Ingatkah
engkau tentang saudara-saudara anda yang fakir, miskin dan kelaparan..?
Sudah
yakinkah anda bahwa apa yang anda makan halal dan thayyib..?
Sudahkah
anda menyakini dan memahami bahwa bekerja merupakan ibadah dan jihad ?
Dan
sudahkah anda menunaikan kewajiban ini dengan sungguh-sungguh, tekun, ikhlas
dan professional. ?
Sudahkah
anda menyisihkan sebagian harta untuk zakat, infaq dan sedekah kepada kaum
fakir, miskin dan mereka-mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.?
Apakah
anda sudah menunaikan zakat wajib ?
Dan
sudahkah anda berlaku ihsan ( baik, professional ) terhadap Allah dan sesuai
aturan Allah dalam segala hal ?
Apakah
anda senantiasa dan bersegera menundukkan
pandangan bila menyaksikan segala yang tidak halal bagi anda ?
Apakah
ketika anda berdagang itu mencari yang halal, meskipun ada di antara mereka
yang berdagang dengan melalaikan syariat Allah ?
Apakah
anda sudah merasakan bahwa setiap tingkah laku anda diawasi oleh Allah azza wa jalla ?
Ataukah
anda sudah merasa terawasi akan tetapi masih tetap melanggar, sebab anda
mengira umur anda masih panjang..?
Saudaraku,
ingatkah.. ketika anak manusia lahir ke dunia, semua orang tertawa riang
menghampiri dan menyambut kedatangan anak manusia yang baru lahir. Namun ketika
kita meninggal dunia, umumnya orang-orang di kanan kiri kita sedih dan
menangis. Sementara, apakah kita malah lebih menangis dari mereka, atau kita
malah tersenyum ? Semua itu tergantung bagaimana kehidupan kita selama di
dunia.
Jujurlah
pada diri sendiri untuk membuka catatan amal kita sebelum catatan akhir di
Padang Makhsyar nanti…
Haasibuu anfusakum
qabla an tuhaasabu….
Hisablah.. hitunglah.. auditlah dirimu sebelum engkau dihisab nanti di hadapan
Allah..
Kita
dapat berbohong dengan manusia selain diri kita. Kita pun dapat membohongi
orang dalam satu waktu. Namun, sadarkah kita bahwa kita tidak dapat membohongi
seluruh orang dan seluruh waktu. Selamanya kita tidak akan mampu berbohong
dengan hati nurani kita. Kita selamanya tidak akan dapat berbohong dengan Allah.
Ingat-ingatlah
saudaraku, mungkin banyak masalah yang belum engkau selesaikan; merasa ringan
berbuat maksiat di bumi Allah, merasa bangga dengan dosa, meremehkan aturan
agama, mendurhakai orang tua, sering mendengki sesama, ghibah dianggap biasa.
Astaghfirullaahal’azhiim
3 x …. Alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilayh…..
Saudaraku,
barangkali kita tidak sadar, dosa-dosa kecil yang kita lakukan itu kini menjadi
besar…besar.. terus membesar karena kita meremehkannya… Astaghfirullah…
Dosa
kecil itu semakin membesar karena kita malah bangga dan memamerkannya,
menyebarluaskannya… Astaghfirullah… Dosa itu semakin besar karena kita terus
menerus, mengulang-ulang tanpa berusaha memperbaikinya, tak menyempatkan diri
untuk mengoreksi diri.. bahkan asyik mengoleksi maksiat dari hari ke hari..
tenggelam dalam dosa yang menggelapkan hati..
Dosa
itu kita paksakan menjadi kebiasaan yang mengasyikan tanpa sadar, bahwa dosa
itulah yang terus menghambat rezeki kita.. Menunda sukses kita.. Menggagalkan
usaha kita.. Dan tentu merusak kebahagiaan kita. Astaghfirullahal ‘ azhiim……
Mari
kita mohon ampun kepada Allah, beristighfar sebanyak-banyaknya.. tidak perlu
merasa gengsi.. tidak usah menjaga imej.. menangislah sekarang daripada nanti
menangis di hadapan malaikat Munkar dan Nakir, apalagi di depan kebengisan
malaikat Malik. Menangislah sekarang !!! Menangisllah sekarang !!!!
Astaghfirullaahal
‘azhiim ………. 3 X
Saudarkau,
teruslah mengenang memori indah di jalan ukhuwah dan bandingkan betapa masih
sangat kecilnya kontribusi kita dibandingkan dengan kebaikan saudara-saudara
kita..
Kini,
bersihkan hati… jauhkan diri dari penyakit dengki, dendam, agar lebih ringan
langkah kakimu… Agar mudah menerima kebenaran. Agar mudah melakukan kebaikan.
Agar tergerak melakuan perubahan..
Rabbanagh firlanaa
wali ikhwaaninaal ladziina sabaquuna bil iimaan wa laa taj’al fii quluubinaa
ghillallilladziina aamanuu rabbanaa innaka ra ‘ uufur rahiim
Ya
Allah, ya Rabb kami, ampunilah saudara-saudara kami yang telah mendahului kami
dalam keimanan dan janganlah engkau jadikan di dalam hati kami rasa dengki
kepada orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami sesungguhnya Engkaulah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Saudaraku,
mari bersihkan hati dari dengki dan iri. Ikhlaskanlah. Lepaskanlah. Bebaskanlah.
Jadikanlah ini sedekah yang mulia.
Saudaraku,
mungkin engkau pernah sakit hati, mungkin pernah terzalimi, pernah dijauhi,
pernah dikhianati, pernah dijahili, pernah didengki, sekarang saat yang tepat
untuk melepaskan beban itu dengan memaafkan saudaramu yang menyakitimu.
Saudaraku,
lupakanlah keburukan saudaramu, sebab engkau pun tak luput dari kesalahan dan
keburukan. Inilah saatnya untuk menetralkan diri. Bersihkan hati, ringankan
jiwa, kuatkan motivasi dengan akhlak terpuji.
Saudaraku,
lupakan kebaikanmu agar tak merasa berjasa di dalam dakwah. Tak merasa hebat
karena karya yang kau buat. Ikhlaskan, jadikan sebagai energy positifmu dan
tabungan kebaikanmu, investasi abadimu, ATM “ Amal Tunai Mandiri “, sebagai
amal unggulanmu yang bisa kautarik sewaktu-waktu sebagai do’a-do’a yang
mustajabah saat engkau benar-benar membutuhkan. Lupakan kebaikanmu supaya
engkau lebih ringan untuk terus berbuat baik, tak merasa paling berjasa, tidak
merasa paling berhak, tidak merasa paling bijak, ataupun paling senior.. Astaghfirullaah……
Ya
Allah, selamatkanlah kami, jangan sampai kebaikan kami hangus oleh
ketidakikhlasan yang kami sadari maupun tidak kami sadari. Saudaraku, lupakan
kebaikanmu. Biarlah Allah yang menetapkan dengan rahmat_NYA sebagai amal
unggulanmu.
1 komentar:
OK banget artikelnya
Posting Komentar